Bertaut di Sujud

TARHIB GUNUNG

Kujumpai engkau sebagai gunung

Teraduk bersumbu kebaikan

Bercengkerama sederhana di benakku

Pada elok engkau masih disana

Saat itu pula kutersenyum

Menemukan diri sendiri

Dan restu menabur jejak

Sesederhana menemukan kekuatan berserah dan pasrah

Sepenuh hati mendengar

Bersabda erat jawaban Ilahi

Tersirat selaras doa

Memeluk harapan tak terbatas

Pun bila petuah itu hilang

Akan kucari tunak jawabannya !

(tetaplah bertabur bijak bersama cerita alam dan jangan pernah untuk menuntaskannya)

-2024

LA TAKHAF !

Angin  menyapa riang

Menari di antara  daun  rindang

dan kembang  masih bermekaran

Tentang  mempertanyakan sebuah renungan

Tiadalah  perjalanan  yang diragukan

Sebagai  ingatan  yang dirindukan

Mengeja  arah  ketenangan

Yang  bersembunyi  pada

Batas  usia dan waktu

Dan  kita  tidak  kehilangan  arah

; La Takhaf

-2024

BERTAUT DI SUJUD

Lewat mentari meredup,

Kisah belum usai

Lewat bulan memeluk

Tergambar jejak risau

Semua karena

Kalbu belum melekat di sujud

Seperti halnya memaknai

Dan cahaya jiwa pun menyadarkanku

‘aku merasakan kebesaran-Mu, Tuhan’

(apapun resahmu hamparkan sajadahmu)

-2024

MEMELUK ( PUALAM ) CAHAYA

Cahaya memudar,

Menyerupai perihal luka

Resah berkecamuk,

Terbelenggu emosi bertaut

Pada  ujung malam menjelma pualam,

Mengeja lembaran do’a bernaung

; Atas resah memeluk cahaya

-2024

DEBAR  BULAN

Bulan berbisik puja-pujian

Wahai perindu,  ia menyapaku

Aku melihat lukisan rindu

bertemaram debar bulan

-2024

BULAN

Datang sinarnya

Ciptakan cahaya

Dalam keindahannya

Beri makna

Sabda memancar;

Tersenyum  harapan disana

Mengagungkan  kesan  rasa

Berdansa lewat puisi-Nya

Seindah dalam doa ingin disapa

-2024

Similar Posts