Majalahnabawi.com – Manusia mempunyai rasa jenuh. Terkadang ketika kita senantiasa meminta, dan membutuhkan bantuan secara terus-menerus kepada manusia, maka mereka akan merasa jenuh, bosan, dan akan marah. Bergaul kepada manusia kebanyakan mengharapkan timbal balik. Semisal si A membantu membangun rumah si B, maka si A pun terkadang berharap nanti akan dibantu oleh si B jika si A sedang butuh bantuan. Itulah sifat manusia, masih ada rasa ingin dibalas budi, dan ada rasa jenuh bahkan marah jika senantiasa diminta dan disuruh-suruh.

Di atas adalah deskripsi sifat manusia. Selanjutnya, kami akan menjelaskan tentang sifat Allah ketika selalu diminta oleh makhluk-Nya. Allah Maha Pemurah, Maha Pemberi, Maha Baik, dan mempunyai sifat terpuji lainnya. Allah tidak pernah bosan mendengarkan do’a, curhatan hamba-Nya, bahkan Dia sangat senang ketika hamba-Nya bermunajat sampai menangis dan merengek kepada-Nya.

Allah selalu membuka pintu taubat kepada hamba-Nya yang ingin bertaubat, Dia selalu membuka, dan mendengarkan permintaan hamba-Nya. Bahkan Allah akan marah jika hamba-Nya tidak meminta kepada-Nya, karena hamba tersebut merasa sombong dan tidak butuh kepada Allah Yang Maha Kuasa. Bukan berarti Allah butuh kepada hamba, tetapi dalam berdo’a itu ada pengakuan kelemahan hamba kepada-Nya. Rasulullah bersabda dalam suatu hadisnya;

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رََضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ لَمْ يَسْأَلِ اللهَ يَغْضَبْ عَلَيْهِ. (رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَابْنُ مَاجَه وَأَحْمَدُ)

Riwayat dari Abu Hurairah ra, berkata; Rasulullah Saw bersabda: Siapa orang yang tidak memohon kepada Allah, maka Allah akan marah kepadanya. (HR. al-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Berdo’a, Bermunajat, dan Curhat Kepada Allah

Oleh karena hal di atas, hendaklah kita sebagai hamba selalu berdo’a, bermunajat, curhat kepada Allah agar diberikan solusi, dan dikabulkan segala permintaan kita. Ya, memang tidak bisa dipungkiri bahwa manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan sesama manusia. Tetapi hendaknya kita tidak selalu mengharap dan bergantung kepada manusia. Mintalah kepada Allah, maka Dia akan memberikan jalan-Nya melalui para hamba-Nya.

Orang yang bergantung kepada orang kaya, maka sewaktu-waktu orang kaya tersebut akan jatuh miskin. Orang yang bergantung dan bersandar kepada orang yang punya jabatan tinggi, maka sewaktu-waktu orang tersebut akan turun dari jabatannya. Oleh karena itu, berharap dan bersandarlah hanya kepada Allah, maka Allah akan memberikan solusi dari jalan yang tidak terduga.

Sifat Rahman dan Rahimnya Allah

Allah mempunyai sifat al-Rahman yang bermakna luasnya adalah Allah Maha Pengasih, Pemberi nikmat untuk seluruh makhluk-Nya tanpa pilih kasih di dunia ini, manusia yang beriman diberi kenikmatan oleh Allah, manusia kafir pun diberi kenikmatan oleh Allah di dunia ini. Terkadang di dunia ini, orang kafir lebih kaya dibandingkan orang mukmin di dunia. Hal itu dikarenakan sifat al-Rahman Allah dan hal tersebut akan menjadi istidraj (penguluhan) bagi orang kafir, agar nanti di akhirat langsung disiksa. Allah senantiasa memberikan nikmat untuk hamba-Nya di dunia tanpa diminta.

Allah mempunyai sifat al-Rahim yang makna luasnya adalah Maha Penyayang kepada hamba-Nya yang mukmin dengan diberi nikmat yang lembut nanti di akhirat. Sifat al-Rahim Allah hanya diberikan untuk mukmin saja di akhirat.

Memohon Hal Luar Biasa Kepada Allah

Kita harus meminta hal yang paling baik kepada Allah, jangan tanggung-tanggung. Misalkan minta dimasukkan ke surga, maka mintalah dimasukkan ke surga Firdaus yang paling tinggi.

Berkenaan dengan pembahasan ini, kami mengajak untuk merenungi makna dua bait di bawah ini yang kami kutip dari kitab Kifayah al-Atqiya’, sebagai berikut:

لَا تَسْأَلَنَّ بَنِيْ أٰدَمَ حَاجَةً # وَسَلِ الَّذِيْ أَبْوَابُهُ لَا تُحْجَبُ

اللهُ يَغْضَبُ إِنْ تَرَكْتَ سُؤَالَهُ # وَبَنِيْ أٰدَمَ حِيْنَ يُسْأَلُ يَغْضَبُ

Jangan kamu meminta kebutuhan kepada manusia#

Dan mintalah kepada Dzat yang pintu-Nya tidak pernah ditutup

Allah akan marah jika kamu tidak meminta kepada-Nya#

Dan manusia akan marah ketika selalu diminta.

Tetap semangat berdo’a, jangan pernah bosan berdo’a, berusaha, dan bertawakal kepada Allah Swt.

By Faiz Aidin

Dilahirkan tanggal 25 Juni 2000 di Jakarta Barat, anak ketiga dari lima bersaudara dari pasangan H. Muharifin dan Hj. Nurhayati, bertempat tinggal di jalan raya Kembangan, Kembangan Utara Rt 09/02 No. 83 Gang H. Naim, Kembangan, Jakarta Barat. Mahasantri Darus-Sunnah angkatan Auliya dan mahasiswa PAI FITK UIN Jakarta.