Merebut Ayat untuk Hajat Sesaat

Ukuran universalitas pesan Al-Qur’an itu sendiri, antara lain, karena isinya yang menyasar seluruh makhluk Allah SWT, baik manusia, hewan maupun tetumbuhan. Untuk konteks manusia, maka ayat-ayatnya berlaku umum; menyasar pada dan berlaku untuk seluruh lapisan masyarakat. Untuk itu, jika ada ayat-ayat umum yang ditafsiri secara khusus pada wilayah dan untuk konteks tertentu, apalagi untuk kepentingan mendukung satu kekuasaan, maka ia akan kehilangan universalitasnya. Mohamad Hudaeri menyatakan, menggunakan agama sebagai alat politik akan “membatasi kedalaman dan kompleksitas pemahaman keagamaan menjadi sekedar ajakan untuk perjuangan politik yang bersifat sementara”. Ayat-ayat Al-Qur’an yang digunakan untuk kepentingan inipun dampaknya menjadi “terbatas” dan kehilangan “kompleksitas”nya. Yang lebih penting lagi, ia akan kehilangan universalitas yang semestinya menjadi agenda utamanya. Dengan mengusung kepentingan politik tertentu, maka karya tafsir yang dianggitnya kehilangan universalitasnya.

Kedua, menjadikan Al-Qur’an sebagai justifikasi pandangan. Menurut M. Quraish Shihab, Al-Qur’an adalah kitab suci yang posisinya sangat sentral, yang karenanya semua orang berkepentingan dengannya (baik kepentingan yang positif maupun negatif). Penafsiran yang  berpihak pada model kekuasaan tertentu, maka penulisnya telah terjebak hanya mendukung, melegitimasi dan bahkan membenarkan model kekuasaan yang tengah berjalan. Dukungan seperti ini akan mengebiri globalitas Al-Qur’an. Sebab, ketika penguasa itu telah lengser, karya tafsir ini hanya akan menjadi artefak penelitian saja, yang isinya tidak banyak diamalkan oleh kaum muslim. Andai saja penulisnya tidak terjebak mendukung faham kenegaraan tertentu, barangkali karya ini akan lebih langgeng dan lezat dinikmati kaum muslim dari berbagai latar belakang dan zaman.

Untuk itu, penafsiran yang berbasis “merebut ayat untuk hajat sesaat” atau penafsiran politik untuk mendukung paham politik tertentu sudah semestinya dikaji ulang, sehingga universalitas pesan-pesan Al-Qur’an tetap terjaga sepanjang masa.Wa Allah a‘lam. ***

Similar Posts