Majalahnabawi.com – Sikap saleh adalah sikap yang wajib dimiliki bagi setiap manusia yang mengaku dirinya sebagai seorang muslim. Sikap saleh adalah salah satu parameter kesuksesan seorang muslim dalam menjalankan ajaran agama.  Namun, apakah kalian tahu apa arti kata saleh?

Definisi Saleh

Secara bahasa, kata saleh berasal dari bahasa Arab shāliḥ yang berarti terhindar dari keburukan atau kerusakan. Terhindar dari keburukan yang dimaksud bukan hanya dari keburukan perkataan akan tetapi mencakup seluruh perbuatan, pola pikir dan kebiasaan seseorang sehingga bisa menjadi teladan atau contoh perangai bagi lingkungan sekitarnya.

Dalam al-Quran, kata saleh disebutkan, salah satunya dalam QS. al-Nisa Allah Swt berfirman:

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا

Artinya, “Orang yang menaati (ketentuan) Allah dan rasul-Nya, niscaya mereka kelak akan bersama orang-orang yang diberi nikmat oleh-Nya, yaitu para nabi, kalangan shiddiqin, syuhada, dan orang-orang saleh. Mereka adalah sebaik-baik sahabat.” (Surah al-Nisa ayat 69).

Menurut Imam al-Baghawi dalam tafsirnya, orang saleh yang dimaksud dalam surah al-Nisa ayat 69 di atas adalah para sahabat Rasulullah Saw. Sedangkan menurut Imam Ibnu Katsir dalam karya tafsirnya mengartikan orang saleh sebagai orang yang baik amal lahir dan amal batinnya.

Dunia Digital

Di era teknologi informasi yang semakin canggih seperti sekarang ini, media sosial tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Dunia digital adalah dunia kedua seseorang setelah dunia nyata. Banyak orang yang mendapatkan manfaat berkat perkembangan teknologi informasi ini. Namun, perkembangan teknologi ini ternyata berdampak juga pada bergesernya nilai-nilai kehidupan contoh kecilnya mulai dari bangun tidur, orang kadang lupa membaca doa, sedangkan membuka telepon siapa yang akan lupakan?. Begitupun saat akan makan yang dilakukan adalah foto makanan kemudian dimasukan ke story daripada berdoa. Miris bukan?

Tidak hanya sampai di situ, tidak jarang ditemukan orang yang baik di lingkungan sekitar akan tetapi dalam media sosialnya bermasalah seperti menjadi produsen narasi kontra-produktif, distributor berita palsu ataupun berperan sebagai provokator.

Sikap Saleh dalam Dunia Digital

Dengan makna saleh seperti yang telah disebutkan, maka sikap saleh itu tentunya tidak terbatas oleh dimensi ruang dan waktu. Dalam era dunia yang semakin canggih seperti sekarang, berperilaku saleh harus lebih diluaskan makna dan implementasinya.

Perbuatan yang dianjurkan maupun yang dilarang oleh agama itu sesungguhnya mencakup seluruh ruang contohnya ancaman seperti dalam QS. al-Ankabut berikut:

وَلَيَحْمِلُنَّ اَثْقَالَهُمْ وَاَثْقَالًا مَّعَ اَثْقَالِهِمْ وَلَيُسْـَٔلُنَّ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ عَمَّا كَانُوْا يَفْتَرُوْنَ ࣖ

Artinya: “Dan mereka benar-benar akan memikul dosa-dosa mereka sendiri, dan dosa-dosa yang lain bersama dosa mereka, dan pada hari Kiamat mereka pasti akan ditanya tentang kebohongan yang selalu mereka ada-adakan” (Surah al-Ankabut ayat 13).

Ancaman yang disebutkan dalam surah al-Ankabut di atas memiliki konsekuensi dosa yang berlipat ganda bagi siapapun yang berbohong dan kebohongannya itu disebarkan oleh orang lain apalagi media penyebaran yang sudah sangat mudah seperti sekarang, Naudzubillah.

Adapun sebaliknya, ucapan maupun narasi yang mengandung kebaikan dan ilmu pengetahuan akan menjadi amal jariyah apalagi banyak orang yang mengambil manfaat dari hal tersebut. Seperti sabda nabi Muhammad Saw:

خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain”. (HR. al-Thabarani, al-Daraquthniy)

Dengan beberapa penjelasan di atas, marilah tingkatkan kesalehan dalam menggunakan media sosial. Jauhi perbuatan tercela di media sosial seperti menjauhi perbuatan itu dalam dunia nyata, menerapkan perbuatan baik pun demikian dan menjadi teladan bagi lingkungan sekitar dan lingkungan digital.

By Fahrul Fahran

Membaca dan menulis merupakan pembeda antara manusia dengan hewan