majalahnabawi.com – Tinggal menghitung hari, kita akan berjumpa dengan bulan Ramadhan yang selalu dirindukan akan kedatangannya. Bulan yang selalu menjadi ajang untuk berlomba mendapatkan pahala yang berlimpah. Bahkan segala ibadah  akan dilipatgandakan oleh Allah Swt. Tidak hanya yang wajib yang dilipatgandakan, yang sunah pun juga dilipatgandakan oleh Allah Swt.

Perlu bagi kita membuat agenda macam-macam ibadah yang akan kita lakukan selama bulan Ramadhan ini dan juga meningkatkan kualitas ibadah sunah kita seperti; shalat Tahajud, shalat Dhuha, shalat Tarawih dan macam-macam ibadah sunah lainnya.

Kebiasaan Nabi di Bulan Ramadhan

Nabi Muhammad Saw ketika memasuki bulan Ramadhan beliau memperbanyak melakukan amal kebaikan dan juga lemah lembut (dermawan) dalam kebajikan, bahkan sampai diibaratkan kelemah lembutan beliau ketika di bulan Ramadhan melebihi lembutnya angin yang berhembus. Sebagaimana dalam sabda beliau yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari:

عَنْ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُتْبَةَ أَنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ بِالْخَيْرِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُوْنُ فِيْ رَمَضَانَ حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلُ وَكَانَ جِبْرِيْلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ يَلْقَاهُ كُلَّ لَيْلَةٍ فِيْ رَمَضَانَ حَتَّى يَنْسَلِخَ يَعْرِضُ عَلَيْهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقُرْآنَ فَإِذَا لَقِيَهُ جِبْرِيْلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ كَانَ أَجْوَدَ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيْحِ الْمُرْسَلَةِ

Dari Ubaidillah bin Uqbah bahwa Ibnu Abbas ra berkata: “Nabi Saw adalah orang yang paling lembut (dermawan) dalam segala kebaikan. Kelembutan beliau yang paling baik adalah saat bulan Ramadhan ketika Jibril as datang menemui beliau. Jibril as datang menemui beliau pada setiap malam di bulan Ramadhan (untuk membacakan al-Quran) hingga al-Quran selesai dibacakan untuk Nabi Saw. Apabila Jibril as datang menemui beliau, maka beliau adalah orang yang paling lembut dalam segala kebaikan melebihi lembutnya angin yang berhembus.

Tingkatan Orang Yang Puasa

Imam al-Ghazali di dalam kitabnya Ihya’ `Ulumiddin mengklasifikasikan tingkatan orang-orang yang berpuasa menjadi tiga tingkatan, yang pertama adalah puasanya orang awam, yaitu puasa yang hanya menahan perut dari kelaparan dan kemaluan dari godaan syahwat. Yang kedua adalah puasanya orang yang khusus, yaitu selain menahan dari rasa lapar dan syahwat, juga mereka menahan anggota tubuhnya dari maksiat. Yang ketiga adalah puasanya orang yang paling khusus, yaitu selain dari kedua tingkatan di atas, mereka juga menahan hati dan juga pikiran tentang keduniawian, dan dia hanya berharap dari puasanya tersebut mendapatkan keridhaan dari Allah Swt.

Di antara ganjaran bagi orang yang melaksanakan puasa pada bulan Ramadhan adalah dibukakan untuknya pintu surga yang bernama al-Rayyan. Dari pintu tersebut, pada hari kiamat tidak akan dibukakan kecuali hanya untuk orang yang melaksanakan puasa di bulan Ramadhan. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw. Dalam kitab Shahih al-Bukhari:

عَنْ سَهْلٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ. يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ؟ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوْا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ

Pintu Surga al-Rayyan Untuk Orang Yang Suka Berpuasa

Dari Sahal ra dari Nabi Saw bersabda: “Dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan al-Rayyan, yang pada hari kiamat tidak akan ada orang yang masuk ke surga melewati pintu itu kecuali para shaimun (orang-orang yang berpuasa). Tidak akan ada seorang pun yang masuk melewati pintu tersebut selain mereka. Lalu dikatakan kepada mereka: Mana para orang yang puasa, maka para shaimun berdiri menghadap. Tidak akan ada seorang pun yang masuk melewati pintu tersebut selain mereka. Apabila mereka telah masuk semuanya, maka pintu itu ditutup dan tidak akan ada seorang pun yang masuk melewati pintu tersebut.”

Semoga pada bulan Ramadhan yang tinggal menghitung hari ini, kita dapat memasukinya dengan penuh ketakwaan kepada Allah Swt. Dengan melaksanakan ibadah dengan khusyu`, mengarap keridhaan-Nya dan juga semoga kita tercatat kepada hamba yang tergolong hamba yang bertakwa, sebagaimana dalam QS. al-Baqarah: 83 yang bahwasanya Allah menetapkan puasa hanya untuk menjadikan hamba-Nya itu bertakwa kepada-Nya.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ

Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (QS. al-Baqarah: 83)

By Wildan Najmi

Mahasantri Darus-Sunnah, Koordinator Editor LPM Nabawi 2021-2022, Mahasiswa STAI Al-Karimiyah