Benarkah Bulan Ramadhan Sebagai Kifarat Dosa-Dosa Besar ?

Berbicara tentang bulan Ramadhan tidak melulu mengenai sahur dan berbuka. Namun juga sebagai ajang untuk meningkatkan kuantitas dan kuliatas ibadah seperti membaca al-qur’an, qiyamul lail, bersedekah dan amalan lainnya . Bulan ke-9 di dalam urutan kalender hijriyah ini merupakan bulan yang di tunggu-tunggu kehadirannya oleh umat muslim. Mengapa demikian? Disamping adanya kewajiban untuk berpuasa selama satu bulan penuh, allah memberikan keistimewaan pada bulan ini kepada umat islam berupa kifarat dosa atau dapat menghapus dosa.

Kifarat Dosa

Bagaimana sih bentuk kifarat dosa tersebut? Apakah yang harus dilakukan umat muslim untuk memperoleh ampunan khususnya pada bulan Ramadhan? Lalu, dosa manakah yang dimaksud?

Hadis riwayat Imam bukhari yang dicantumkan di dalam kitabnya “shahih al-bukhari” bab “shaumu ramadhana ihtisaaban minal iman” no. 38

 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ       

Dari Abu Hurairah berkata, telah bersabda Rasulullah Saw: “siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena beriman kepada Allah dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang lalu diampuni”

Berdasarkan hadis diatas, bahwa bulan Ramadhan mempunyai keistimewaan berupa kifarat dosa. Ibnu Hajr Al-Asqalani, mensyarah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari tersebut di dalam kitab” Fathul Bari” juz 4 halaman 115.  Maksud  إِيمَانًا adalah meyakini akan kewajiban berpuasa pada bulan Ramadhan. Kewajiban puasa Ramadhan termaktub didalam al-qur’an surat albaqarah ayat 183:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Rukun Islam

Selain Al-Qur’an, Hadis juga menjelaskan bahwa puasa Ramadhan merupakan rukun islam

 عن ابن عمر رضي الله عنهما قال: قال النبي صلى الله عليه وسلم :الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ  وَ إِقَامِ الصَّلَاةِ وَ إِيْتَاءِ الزَّكَاةِ وَ حَجِّ الْبَيْتِ وَ صَوْمِ رَمَضَانَ. (متفق عليه) 

Dari Ibnu Umar Ra berkata, telah bersabda Nabi Muhammad Saw: “Islam dibangun di atas lima perkara: persaksian bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji, dan puasa di bulan Ramadhan”. (Muttafaqun ‘alaih).

Ikhlas

Sedangkan maksud احْتِسَابًا adalah ikhlas, dengan mengharap pahala dari Allah semata. Bukan karena riya ataupun  mengikuti orang sekitar, dikutip dari perkataan Ibnu Attaillah:

الأَعْمَالُ صُوَرٌ قَائِمَةٌ وَأَرْوَاحُـهَا وُجُوْدُ سِرِّ اْلإِخْلاَصِ فِيهَا

Amal itu ibarat jasad, sedangkan ikhlas adalah ruhnya.

Maka beramal tanpa adanya ikhlas ibarat tubuh tanpa ruh, artinya tidak ada nilainya dan sia-sia.

Lalu dosa manakah yang akan diampuni bagi orang yang berpuasa dalam keadaan beriman dan ikhlas?

Di dalam kitab “Minhaju At-Thalibin” karya Imam An-Nawawi, maksud dari غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (diampuni dosanya yang lalu) adalah ganjaran yang di berikan Allah kepada hamba-Nya. Namun tidak semua dosa yang dimaksud dalam hadis ini, hanya untuk dosa-dosa kecil saja. Adapun dosa besar dapat diampuni dengan cara bertaubat.

Kendati demikian, mari jadikan bulan Ramadhan sebagai kesempatan untuk fastabiqul khairat  (berlomba-lomba dalam kebaikan) yang berlandaskan kepada إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا. Semoga maghfirah ( ampunan )dari Allah dapat kita raih pada Ramadhan tahun ini.

Similar Posts