majalahnabawi.com – Kita pasti bertanya-tanya apa itu bersyukur? Bagaimana caranya bersyukur? Dan apa untungnya bagi kita apabila kita bersyukur kepada Allah?

Tahukah kita, bahwa semakin kita bersyukur kepada Allah, maka Allah akan menambahkan nikmatnya?. Firman Allah Swt dalam surah Ibrahim ayat 7:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ 

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sungguh azab-Ku sangat berat.

Definisi Bersyukur

Definisi bersyukur secara bahasa ialah berterima kasih, pujian dan pengakuan. Ini diambil dari kata bahasa Arab “شَكَرَ-يَشْكُرُ-شُكْرًا“. Adapun secara istilah, bersyukur ialah berterima kasih kepada Allah Swt atas segala nikmat yang Dia berikan kepada kita sebagai hamba-Nya.

وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ

Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).” (QS. al-Duha : 11)

Syukur merupakan antonim (lawan kata) dari kufur. Syukur berarti menampakkan, sedangkan kufur berarti menutup-nutupi. Bersyukur berarti menampakkan segala kebaikan dan nikmat yang Allah berikan, sedangkan kufur ialah tidak mengakui, tidak menampakkan bahkan menyembunyikan semua karunia dan nikmat dari Allah Swt.

Bentuk Bersyukur Menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyyah

Ibnu Qayyim al-Jauziyyah memberikan gambaran syukur dalam 3 hal:

1. Mengetahui nikmat Allah sebagai pemberi nikmat dengan memikirkannya

2. Menerima dengan kerendahan hati segala nikmat yang Allah berikan

3. Memuji Allah Swt.

Hakikat Syukur Menurut Syekh Abdul Qadir al-Jilani

Adapun hakikat syukur yang disebutkan oleh Syekh Abdul Qadir al-Jilani yaitu:

1. Syukur dengan hati; Mengakui dengan sepenuh hati bahwa Allah merupakan pemberi  nikmat

2. Syukur dengan Anggota Badan; Tunduk dan patuh terhadap semua perintah Allah Swt, dengan menggunakan anggota badan dalam ketaatan pada-Nya.

Cara Bersyukur Menurut Imam al-Ghazali

Imam al-Ghazali menyatakan bahwa cara bersyukur ada 3 hal:

1. Bersyukur dengan hati; Dengan cara meniatkan segala sesuatu hal yang baik-baik.

2. Bersyukur dengan lisan; Dengan cara selalu berdzikir dan mengingat Allah Swt. Juga menggunakan lisan untuk berkata yang baik-baik, sebagaimana firman Allah Swt dalam surah al-Baqarah ayat 83:

وَقُوْلُوْا لِلنَّاسِ حُسْنًا….

Dan bertuturkatalah yang baik kepada manusia…”

3. Bersyukur dengan anggota badan, yaitu dengan menggunakan anggota badan dalam ketaatan-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Contoh: Tidak bergadang demi hal-hal yang tidak bermanfaat, melainkan mengistirahatkannya untuk berjihad dan berjuang di jalan Allah.

فَأَعْطِ كُلَّ ذِيْ حَقٍ حَقَهُ (رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ)

Maka berikanlah setiap pemilik hak, haknya” (HR. al-Bukhari)

Yang dimaksud di sini adalah hak anggota badan kita untuk beristirahat, tidak digunakan untuk bergadang yang tidak mempunyai tujuan yang bermanfaat.

Faidah Bersyukur Menurut Sayyid Quthub

Ahmad Yani mengutip perkataan dari Sayyid Quthub bahwa terdapat tiga faidah (manfaat) bersyukur:

1. Membersihkan jiwa; Dengan semakin banyak bersyukur, hati kita akan luas, dan tidak mudah untuk berbuat sombong.

2. Mendorong untuk semakin beramal baik (shaleh); Semakin bersyukur, semakin mengerti bahwa pemberian ini berasal dari Allah dan harus digunakan untuk beramal shaleh untuk mencapai ridha-Nya.

3. Menjadikan orang lain ridha; Ketika kita meminta tolong pada orang lain, jangan lupa untuk bersyukur kepada mereka dengan mengucapan terima kasih atau pun dengan membalas kebaikannya.

Sebagaimana Sabda Nabi Muhammad Saw:

مَنْ لَمْ يَشْكُرِ النَّاسَ لَمْ يَشْكُرِ اللهَ (رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ)

Barang siapa yang tidak bersyukur pada  manusia, maka ia tidak bersyukur kepada Allah.”  (HR. Tirmidzi)