Resensi Buku 40 Tanya Jawab Fikih Masjid
Majalahnabawi.com – Masalah masjid terkadang menjadi polemik di masyarakat karena kekurang tahuan pengurus masjid tentang fikih masjid. Padahal jika dipelajari perihal masjid, maka tidaklah sulit. Semuanya sudah ada solusinya yang tercantum dalam kitab-kitab para ulama. Tapi, masih sedikit buku yang membahas masalah masjid secara tematik.
Buku 40 Tanya Jawab Fikih Masjid karya Ustaz Rohbie Syurohbiel Mahfudz, Lc., MA., hadir untuk menjawab beberapa pertanyaan perihal masjid.
Sebelum meresensi buku, kami akan menampilkan sedikit autobiografi penulisnya Ustaz Rohbie Syurohbiel Mahfudz, Lc., MA.
Autobiografi Penulis
Ustaz Rohbie Syurohbiel Mahfudz Asirun dilahirkan di Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat pada 6 Juli 1990. Beliau adalah anak ketiga dari enam bersaudara keluarga KH. Mahfudz Asirun dan Ustazah Hj. Aan Kurniasih.
Sejak kelas 4 SD, beliau sudah belajar ilmu Nahwu Sharaf dan cara baca al-Quran.
Perjalanan Studi Penulis
Setelah lulus SD, beliau melanjutkan studi di pondok ayahandanya, Pondok Pesantren Al-Itqon. Di pondok tersebut, beliau mempelajari ilmu agama Islam dan ilmu umum juga tingkat Madrasah Tsanawiyah.
Setelah lulus MTs, beliau melanjutkan pendidikan aliyah di MAK Bahrul Ulum, Pondok Pesantren Tambak Beras, Jombang, Jawa Timur. Di pondok tersebut, beliau mendalami kitab kuning serta menghafal al-Quran juga hingga hafal lima juz.
Anak Kampung Yang Mendunia
Setelah lulus MAK, beliau melanjutkan studi S1 di International University of Africa-Khartoum, Sudan melalui jalur beasiswa. Di sana, beliau berguru kepada ulama Sudan, Yaman, dan Libya, serta mengkhatamkan kitab bersama para ulama dan memperoleh sanad sampai ke pengarang kitab. Beliau mendalami ilmu Hadis, Tafsir, dan Fikih.
Sebab kesungguhan beliau, di dunia akademisi S1 berhasil lulus dengan predikat Cumlaude.
Studi S2
Pada tahun 2013, beliau melanjutkan S2 di University of Holy Quran, Umdurman Sudan. Beliau lulus pada tahun 2016 mendapat gelar Cumlaude dengan judul tesis “Perbandingan Tafsir Syekh Nawawi al-Bantani dan Imam al-Shan’ani“.
Jabatan dan Kegiatan Penulis Saat Ini
Saat ini, beliau mengajar dan mendirikan majelis pengajian di rumahnya setiap malam Rabu dengan kajian kitab Bulugh al-Maram dan kitab Nashaih al-Ibad. Serta mengajar juga di Madrasah Diniyah Wustha Pondok Pesantren Al-Itqon.
Beliau menjabat sebagai Sekretaris MUI Jakarta Barat periode 2020-2025 dan juga sebagai Kabid Sosial Masjid Raya KH. Hasyim Asy’ari.
Sekilas Isi Buku
Sistematika penulisan buku 40 Tanya Jawab Fikih Masjid adalah dengan mencantumkan pertanyaan pada setiap babnya jadi ada 40 masalah tentang masjid, sepertinya pertanyaan-pertanyaan itu diambil dari para jamaah yang bertanya kepada beliau. Setelah pertanyaan, lalu dicantumkan jawabannya dengan bahasa Indonesia yang singkat, padat dan jelas. Terkadang penulis mencatumkan beberapa pendapat ulama dan pendapat para imam mazhab yang empat. Lalu dicantumkan ibaroh ungkapan kitabnya berbahasa Arab.
Kelebihan Buku
Menurut telaah kami, buku tersebut sangat mudah dipahami dan dapat menjawab pertanyaan tentang masjid. Buku tersebut juga bisa menjadi pedoman untuk para Dewan Kemakmuran Masjid dalam mengurus masjid dan mushala.
Buku tersebut disajikan dengan bahasa yang sepertinya mudah dipahami dan tidak tebal pula sehingga cepat membacanya dan tidak membosankan.
Kekurangan Buku
Menurut kami, ada beberapa kekurangan dalam buku tersebut sebagai berikut:
1. Ada dua pertanyaan dan masalah yang diulang dicantumkan dua kali yaitu pada masalah keempat belas halaman 29 dan masalah ketiga puluh sembilan halaman 93.
2. Dari segi konten tanya jawab sudah bagus, tetapi dari segi penggunaan bahasa Indonesia perlu perbaikan, seperti translisasi bahasa Arab ke Indonesia. Perlu juga adanya standar kaidah penulisan bahasa Indonesia di awal bagian buku, seperti penulisan nama kitab yang seharusnya ditulis miring.
3. Perlu adanya pembeda antara penjelasan berbahasa Indonesia dan arti-an dari ibaroh ungkapan kitab. Misalkan arti-an dari ibaroh ungkapan kitab ditulis miring.
4. Perlunya penjelasan font Arab yang digunakan, misalkan font Traditional Arabic ukuran 16 agar lebih jelas dan terbaca. Serta ada beberapa tulisan Arab yang bercampur sehingga tidak jelas dibacanya. Juga perlu diberi harakat semua tulisan ibaroh kitabnya yang berbahasa Arab karena ada beberapa yang diberi harakat tapi kebanyakan tidak diberi harakat.
5. Perlunya memaparkan pendapat yang lemah, yang kuat dan pendapat yang bisa dijadikan argumen. Karena penulis hanya memaparkan saja tidak memaparkan pendapat seperti yang kami jelaskan.
6. Perlu adanya footnote dan daftar pustaka agar para pembaca bisa merujuk kepada referensinya.
Mungkin hanya itu yang dapat kami analisis dari pembacaan kami terhadap buku 40 Tanya Jawab Fikih Masjid.
Semoga anda berminat membeli dan membacanya jika masih terjual.
Nama Buku: 40 Tanya Jawab Fikih Masjid
Penulis: Ustaz Rohbie Syurohbiel Mahfudz, Lc., MA.
Ukuran dan Halaman: xvii + 98 hlm; 14,5 × 20,5 cm
Cetakan Pertama 2021
Penerbit: Pustaka Milenia
ISBN: 978-623-93356-7-0